3 April 2010

Diduga Gara-gara Pengajian Syaiful Karim Rumah Tangga Nyaris Hancur

Solok, BAKINNews---Kegiatan pengajian yang disampaikan Syaiful Karim diduga
nyaris menimbulkan perceraian suami-istri dalam rumah tangga. Dalam hal ini, disinyalir suami istri bertengkar hebat antara mau mengikuti dengan tidak mau mengikuti pengajian Syaiful Karim tersebut. Sang istri disebut-sebut bersikeras mau mengikuti, sementara suaminya justeru melarang. Masih untung, keduanya bisa dirujukan atau didamaikan sehingga keutuhan rumah tangga mereka bisa terselamatkan.
Kejadian tersebut diungkapkan Ketua MUI Kab. Solok, Zulkarnaini ketika mengadakan jumpa pers bersama wartawan media cetak/elektronik Solok, Jum’at (19/3). Dia menambahkan pertengkaran itu melanda suami istri yang berdomisili di Saning Bakar Kec. X Koto Singkarak. Menurutnya, ketertarikan sang istri pada pengajian Syaiful Karim terkait dengan adanya buaian masuk surga. Terutama, dengan mengedepankan (mimpi) bisa bertemu Allah di dunia.
Zulkarnaini mengaku menerima laporan pula tentang pelaksanaan pengajian Syaiful Karim di Rumah Dinas Wako Solok, Syamsu Rahim beberapa waktu lalu. Dari laporan yang diterimanya ini, diduga ada disebutkan bahwa sahadat umat Islam selama ini tidak benar, harus membayar untuk bisa mengikuti pengajian tersebut, adanya mandi-mandi kembang tengah malam, dan buaian bisa melihat Allah.
“Khusus untuk mandi-mandi kembang tersebut, laporan Syamsu Rahim mengatakan yang memandikan bukan sang guru. Mandi-mandi itu istilahnya dengan mandi tobat,” ujar Zulkarnaini memperjelas.
Pengajian di Rumah Dinas Wako Solok Syamsu Rahim itu, lanjut Ketua MUI Kab. Solok tersebut, telah dibahas bersama MUI Kota Solok di Mesjid Agung Al Muhsinin. Hasilnya, pengajian harus dihentikan hingga MUI Kota Solok bisa membuktikan pengajian Syaiful Karim memang tidak sesat. “Saya selaku Ketua MUI Kab. Solok saat itu ikut diundang. Hasilnya begitu, pengajian harus dihentikan,” tegasnya. BIN 868

Tidak ada komentar: